Senin, 13 Januari 2014

NYALAKAN LILIN LEBIH ASYIK KETIMBANG NGUTUK GELAP


Saat listrik padam (bahasa masyarakat yang beredar "mati lampu") pada malam hari, apa yang kau lakukan? Mengutuk kegelapan atau segera mungkin mencari sesuatu yang bisa memancarkan cahaya (ex: lilin, sinar hape, dsb)?

Dua-duanya salah. Yang pertama kau lakukan pasti berucap dalam hati: "PLN kurang wajaaaaar!" atau "PLN JAHAAAAT!" sambil pukul-pukul tiang listrik, hehe, bercanda. Maafkan saya pak petugas PLN. Saya hanya mengungkapkan keadaan yang nyata di daerah kami. (Eh, saya bercanda lagi, serius!)

Oke, lanjut ke inti pertanyaan. Dari hal di atas terbitlah suatu kalimat menakjubkan berjudul: "Lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada mengutuk kegelapan."

Kata-katanya bagus. Setujukah engkau? Saya adalah salah satu orang yang setuju dengan kata-kata (judul) demikian. Karena hal-hal positif yang kita adakan akan menghasilkan energi positif lainnya. Percaya? Tes saja. Kau mengutuk batu yang gelap contohnya batubara, sehingga kisah malin kundang akan berubah konten menjadi aneh. Apakah batubara itu akan berubah?

Tak ada yang dapat kita selesaikan dengan kutukan. Sama seperti tak bergunanya ratapan di depan sebuah bencana. Musibah ataupun kekalahan yang sekarang merajalela di dunia Islam kita, tak perlu didamaikan dengan kutukan ataupun ratapan. Sebab kedua tindakan itu tidak menunjukkan sikap positif.

Di sini ada sebuah pengajaran yang baik. Bahwa sudah saatnya kita membuang kecenderungan meremehkan potensi diri kita dan orang lain. Ketika kita mempersembahkan sebuah amal yang kecil, saat itu kita harus membesarkan jiwa kita dengan mengharap hasil yang memadai. Sebab amal yang kecil itu, selama ia baik, ia akan mengilhami kita untuk melakukan amal yang lebih besar.

Percaya tidak dengan pernyataan di atas? Apakah kau ingat dengan kisah burung kecil dan Nabi Ibrahim. Tempo hari saya ada nge‘post’ cerita itu di blog. Bisa nanti kapan-kapan kau scroll mouse ke bawah untuk mencarinya. Sekian!

*Terinspirasi dari kisah Ust. Anis Matta.

0 komentar:

Posting Komentar

© BUNGKUS KEHIDUPAN 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis